Wednesday, February 15, 2012
Getting Married
One day, this is dialog with my heart ..
Getting Married deb? are you sure?
yes, i am sure
Really..???
Yess, why not..
After all possibilities with other men that seems fade away when it closed to married things??
hemm...
well, that's kinda though question.
Pertanyaan yang membawa anganku menerawang ke masa-masa dulu.
Memang, abang ini tidak terfikirkan sama sekali bakalan menjadi calon suamiku. Never cross in my mind. Selain possibility nya kecil. Karena pada saat kenal waktu jaman nya ABG dulu sampai bertemu kembali dia sudah pacaran hanya dengan satu wanita (secara serius) selama 14thn.
Kedua, sebenarnya dari garis keturunan adat kami tidak bisa menikah, karena aku memanggil orangtuanya tulang dan mamaku namboru bagi dia. (bagi batak itu kebalik, seharusnya aku menikah dengan anak namboru)
Tetapi, begitulah jalannya cinta. Tidak ada yg bisa menebak awal dan akhir bukan?
Aku kira aku sudah bersanding dengan si ini.. atau si dia, ternyata aku hampir 90% menutup masa lajangku dengan di peristri dia :) di per istri? so sweet ya hehe
Tantangan?? fiuuuh.. banyaak bangeet. Mulai dari pihak saudara2 yang keberatan, family2 jauh yang secara adat merasa kedudukannya turun, saudara2 dia yang tidak mendukung dan adik aku yang kebelet mau nikah juga (iyaa.. yang cowok!) dan ngotot dia mau duluan menikah, dengan alasan dia emang duluan marhata sinamot alias kunjungan ke pihak perempuan (mungkin ini bujuk rayu calon dia yang takut bakal batal dinikahin kali ya)
tetapi, lagi - lagi kita perlu belajar dari orang yang benar benar mengenal cinta seperti Kahlil Gibran dalam pesannya,
"...pabila cinta memanggilmu... ikutilah dia walau jalannya berliku-liku... Dan, pabila sayapnya merangkummu... pasrahlah serta menyerah, walau pedang tersembunyi di sela sayap itu melukaimu..."
Dan dalam hidup ini, aku selalu kembali kepada yang aku percaya : The bible. Bukan pada tatanan adat yg buatan manusia dan kadang2 dirusak oleh manusia sendiri. Adat yg hanya menuliskan pantangan tetapi jauh dari solusi apabila hal itu sudah terjadi, selain keluar dari tatanan adat itu sendiri, dan apabila itu menjadi solusi siapakah yang akan melestarikan adat itu, karena manusia ini toh penuh dengan kehilafan, kesalahan.
Lagipula para family yang keberatan ini justru tidak ada pada saat aku lagi susah.. (less care with my life) pertanyaannya : kenapa setelah mendengar kabar ini mulai merasa punya hak untuk mengatur ini-itu dan turut campur... where have u been? Jadi aku rasa pendapat orang-orang seperti itu tidak usah terlalu dimasukkan kehati. Apalagi orang-orang yang menganut paham hidup 'susah liat orang senang, senang liat orang susah'
Btw mengenai persiapan pernikahan, karena kami sudah sama sama dewasa (kalau ngga mau dibilang tuaa 😅) maka persiapannya sederhana dan minimalis saja. Tidak seheboh anak-anak ABG yang mau nikah apalagi anak ABG yang bapak nya pejabat 😜
Cukup hanya peresmian bahwa kami berencana menikah loh, so if you happy with us please come and join the joy with us but if you don't, mind on your business please..
Kembali kepada pertanyaan diatas :
Are you sure deby??
kembali aku mengingat kalimat agung pujangga cinta ini
'Dan jangan mengira kaudapat mengarahkan jalannya Cinta,
sebab cinta,
pabila dia menilaimu memang pantas,
mengarahkan jalanmu...'
so the answer is .. YES!
I will spend the rest of my life with him and I am sure God will bless us and this is the part of God's plan in our life.
~di suatu siang, kepanasan karena AC kantor mati.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment