Tuesday, May 1, 2012

Love Reflection Chapter 3 - happy end


Love reflection chapter 3 ini aku buat setelah aku menikah.
Kalau aku renungkan lagi perjalanan cinta kami yang terbilang singkat, ya aku agak kagum juga dengan diriku yang bisa mengambil keputusan cepat. Kadang aku bertanya dalam hati kalau lagi  sendiri (pertanyaan menjelang persiapan menikah) are you really love this man or it just about your age?

Harus diterima kenyataan bahwa jam biologis ku berjalan terus dan harus diakui kalau aku sedikit takut akan kenyataan ini. Karena pada dasarnya aku adalah wanita yang mengagungkan cinta dan terus mencari cinta tsb, begitu menakutkan ternyata diumur saat itu aku belum juga menemukannya. Belum lagi tuntutan sosial (lingkungan dan keluarga) yang mulai aktif bertanya 'kapaan deby' dan selalu aku jawab dengan sangat klise 'didoakan saja' atau 'bantu doanya yaaa' sambil tersenyum kecut.

Dalam hal ini time flying very fast.  Sepertinya  baru kemarin aku bersenang senang di Meulaboh, naksir si ini, tebar pesona dengan si itu, kencan dengan si A setelah putus dengan si B.. well2x sampai akhirnya aku sadar aku harus keluar dari kota itu karena aku ingin seseorang yang serius and at that time  I just turn to 30 yrs old.. Gezz...
Kilas balik sedikit, pelarian ku meulaboh sebenarnya dilatarbelakangi oleh peristiwa gagal dalam bercinta juga sih, haha ...
well, now i can laugh on it, but at the time, I felt the very broken heart moment, so I have no idea even just to smile. See,  How the time can heal everything right ..

Dititik ini kalau aku merenungkan sekarang, betapa Tuhan selalu membuka jalan.
Pada saat itu, Tuhan tau banget kalau hatiku hancur berkeping-keping sehingga Tuhan memberi kesempatan untuk aku pindah kota sementara, karena apabila aku tetap disana aku pasti tetap berada dalam labirin yang sama.

There is no way out and God give me a way.  Keep thank to Jesus for that  moment forever and ever.

Namun di kota Meulaboh, mungkin karena remote area akhirnya banyak juga menyesali hubungan – hubungan yang seharusnya tidak pernah terjadi  ðŸ˜…😆
Kembali kepada hubungan ku dengan abang ini. Tentu saja aku ada perasaan dengan dia. (aku jenis manusia yang paling tidak bisa menjalin hubungan tanpa dasar perasaan, remember the guy who make my name as his pasword for 8 yrs? aku tetap aja ngga terlalu menyesali karena memang tidak punya perasaan dengan dia).
Namun sebenarnya untuk menikah secepat ini setelah resmi pacaran sebenarnya perasaan itu harus diuji lagi yaah, beberapa tahun lagi mungkin.. hehe, kidding banget. Yang benar beberapa bulan lagi lah..

Tetapi hal inilah yang membuat aku yakin 100% bahwa dialah my Mr. Right yang sering aku baca dimajalah Cosm itu hehehhee...
Yang membuat aku pasti adalah : Dia SATU-SATUNYA pria diantara laki-laki yang aku kenal, yang benar-benar MEMPERJUANGKAN aku menjadi MILIKNYA, PACARNYA dan   kemudian ISTRINYA! 
Is it amazing?
Setelah lama berkompromi  dan menerima kenyataan bahwa negeri dongeng dan pangeran berkuda ku tidak akan pernah terjadi di kehiduapan nyata, pada akhirnya... ada seorang cowok yang memutuskan hubungan 14 th nya (yang kajol alias kagak jolas) untuk memilih menjalin hubungan baru dengan aku, kemudian 'mempermisikan' aku dengan adiknya (karena ada sedikit masa lalu dimana semua memprediksikan aku dan si adik saling suka dan ini jadi syarat salah satu kakaknya, hellow?)
Dia juga membujuk ortunya dengan doa dan usaha untuk merestui kami (karena dari garis keturunan almarhum ibunya kami ini sebenarnya sepupu tapi kalau dari garis keturunan bapaknya kami ini sebenarnya pariban dan ini pun aku tahu setelah menikah dan perjalanan bulan madu ke porsea kampung halaman mertua aku),
dan usaha heroiknya terus berlanjut dengan menentang salah satu keinginan kakaknya (yang termasuk kajol juga karena di awal-awal merestui kami, justru karena restu dialah akhirnya aku menjawab iya dengan ajakan untuk married, tetapi belakangan malah melakukan semua cara menghalangi kami, what is wrong with you banget kan?) dan terakhir menentang adat dan semua family2 dari garis keturunan almarhum ibunya yang banyak tidak setuju kepada kami..
menegangkan dan heroik sekali bukan? Seorang pria seperti ini hadir dihidup mu and how can you resist this? No one can, including me...

Seandainya pun pada saat itu aku tidak punya perasaan tentu saja aku lansung berbalik menjadi suka..
Nah! Apalagi pada dasarnya aku sudah suka dengan dia, apalah hati ini tidak meleleh seperti coklat yang dicairkan..  Dan sampai saat ini, tidak sedikitpun aku menyesali keputusan ku. This man have a golden heart.  Dan harus aku akui aku berdukacita buat sang mantan yang menyia nyiakan dia selama 14 thn hubungan mereka tanpa arah yang jelas. Dia tidak tahu apa yang telah dia lewatkan.
Masih panjang daftar sifat laki-laki yang sekarang aku panggil suamiku, abangku, hasianku yang membuat aku semakin hari semakin mencintainya.
Again, I regret nothing ... Akhirnya pencarian ku akan cinta berakhir juga dengan happy end.*smile*

Thanks Lord.

Aku sujud bersyukur untuk berkat terindah yang Kau berikan ini.