Sunday, December 13, 2015

Susahnya membesarkan anak Cowok (Batak) jaman sekarang



Tadi malam baru nonton Filem 'the House of sand and Fog'  Gilak kemana aja ya padahal itu filem tahun 2003. Tetapi seperti umumnya filem besutan Hollywood, masih saja enak dinikmatin di tahun 2015.
Tema cerita sebenarnya tentang perjuangan seorang cewek yang dibintangi Jennifer Conelly yang yang ingin mempertahankan rumah warisan alm. Bapaknya. Karena salah paham tentang pajak, pada akhirnya rumah itu disita Pemerintah. Tapi Polisi yang menemani juru lelang untuk meyita rumah jatuh kasihan (dan pada akhirnya jatuh cinta bo' sampai rela ninggialin kehidupan degan istri dan anak-anaknya) sama si cewek.
Polisi ini kasih solusi untuk ke pengacara gratis, karena si cewek ini tidak punya uang bayar pengacara. Ternyata di negara maju ada juga salah paham soal pajak begini ya, apalagi di Indonesia hehee..
Akhirnya rumah yang disita dilelang dan dibeli oleh mantan Kolonel berkebangsaan Iran dibintangi Ben Kingsley (ternyata Ben Kingsley diganjar nominasi Aktor Terbaik Oscar disini, sayangnya ngga menang). Di filem ini dia berperan sebagai seorang Pensiunan Kolonel yang saat masih aktif biasa dan mampu dengan gaya hidup mewah dan glamour. Namun karena sudah pensiun dan baru saja menikahkan anak perempuan mereka, tabungan semakin menipis dan mereka harus pindah dari apertemen mewah mereka. Akhinya si Kolonel melihat iklan rumah tersebut dan memutuskan pindah kerumah itu dengan istri dan satu anak cowoknya. 
Pada akhirnya perebutan rumah diakhir filem ini berakhir tragis dan berurai airmata. 

Singkat cerita sebenarnya yang mau gw angkat disini, kalau gw terkesan dengan gaya parenting dari orangtua Iran ini terhadap putra mereka. Si anak lelaki ini diajarkan untuk sopan, being a gentleman didepan wanita, padahal wanita itu sebagai tamu dan notabene adalah pemilik rumah terdahulu yang sedang ingin merebut kembali rumahnya. Diajarkan untuk berani dalam kehidupan dan memperlakukan wanita dengan gentleman.
Apakah Cuma di filem ini atau dalam kehidupan sehari – hari memang begitu? Entahlah.. belum sempat riset bagaimana kehidupan orang Iran pada umumnya. Atau karena si Ayah ini didikan militer mungkin. Yang tertangkap oleh aku, bahwa mereka berusaha sedini mungkin memberi pola lekai sejati pada anak mereka saat masih muda.

Nah, bagaimana dengan Pria Batak sekarang?
Kenapa aku menulis ini, karena tergelitik dengan salah satu status teman dijaringan facebook yang mengomentari sebuah artikel dengan judul : ‘Beginilah Alasan Mengapa Cowok Batak Pantas Kamu Jadikan Pendamping Hidup’
Menurut artikel ini secara garis besarnya Cowok Batak ini akan memanjakan pendampingnya karena ada istilah boru ni Raja buat cewek Batak, jadi istri itu dianggap putri raja yang harus dilindungi dan dihormati, kemudian bertanggung jawab, hatinya lembut, berusaha dekat dengan keluarga cewek, tidak suka main – main dalam berhubungan dan humoris..
Nah, status teman aku itu seolah – olah menampik ini dari kenyataan cowok batak yang mendekatinya. Menurut pengalaman dia selama didekatin oleh cowok batak, lebih banyak tingkahnya daripada uangnya upss... :p dan cowok Batak sekarang suka megukur calon pasangannya dari sudut pendidikan, harta dlll...

Yeah, walaupun tak ikut-ikutan menambahkan comment pro –kontra di FB dia, mau ngga mau akhirnya teringat lagi pengalaman didekatin beberapa cowok Batak selama ini, yaaa.. memang ada juga aku temuin  cowok Batak yg seperti itu.. cuma beberapa aja, dan emang agak mual sih ngeliatnya ya.. apalagi kalo udah ketauan sifatnya begitu jadi pengen muntah bahaha..  tapi dari suku lain juga ada siikk yang seperti ini.. :-P Sangkin gedeknya  liat kelakukan cowok2 model gini, pernah nulis kalo cowok di lagu bob marley ‘ is this love’ never eksis. Yang tidak perduli bebet bibit bobot, hanya perduli I love you.. and there is only you and me. Period.

Nah, kembali lagi ke filem tadi.. menurut aku itu lebih ke pola asuh seorang ibu, bagaimana dia mendidik anak laki – lakinya. Jangan anak laki – laki diajarkan matre bu.. kasian nanti calon istrinya hehee.. disuruh ngecek calon pasangan dari keturunan yang ada sekarang sampai yang udah meninggal pun dibawa – bawa. Kecenderungan orang batak ya begitu.

Mungkin buat ibu – ibu muda, yang punya anak cowok perlu melihat filem the house of Sand and Fog ini supaya ‘dapet feelingnya’ tentang apa yang aku tuliskan.. gw terkesan banget, sangkin terkesannya, kalau anak yang dikandungan aku ini cowok .. aku juga akan mengajarkan sikap mental seperti itu. Yah, memang tidak mudah mengasuh anak cowok.. karena mereka harus kuat menghadapi kehidupan, jangan lembek, jangan cepat menyerah, dan dituntut bisa bertanggung jawab terhadap keluarganya dan bukan sebaliknya, malah cenderung matre dan memilih istri dari ukuran materi , mungkin yang bisa menafkahi dia seumur hidup kali? Iya, Seperti kebanyakan cowok jaman sekrang ini. (jangan  ikut-ikutan membuat jaman menjadi terbalik.. ) 



~DS

Wednesday, November 25, 2015

PULANG

23 Oct 2015

Inilah Bandara kuala Namo rupanya ..

Pulang terakhir kami ditahun 2013. Saat itu kami merayakan ulangtahun Amang Mertuaku yang ke-70 thn. Lalu kami merencanakan wisata ke Pangururan, Samosir membawa Amang ke Air Hangat di Pangururan. Bersama Bapak dan Mamak. Saat itu adalah perjalanan pulang yang indah.

Dan tak terasa itu telah 2 tahun berlalu.. Bandara ini selesai tahun lalu 2014. Banyak postingan teman - teman tentang kemegahan Bandara ini, tapi aku merasa biasa - biasa saja. Tidak ada niat juga mengabadikannya atau check in tempat seperti orang lain. Aku lebih ingin bertemu orangtuaku dan Mertuaku nanti.

Bapak dan Mama menjemput kami di Bandara Kuala Namo. Bapak baru saja selesai operasi Katarak. Kelihatan gemuk dan napas nya tersenggal - senggal. Aku jadi ingat rencana kami yang tinggal rencana sampai saat ini untuk membawa bapak check up ke Penang. Apakah nanti akan berakhir juga menjadi penyesalan, seperti kepulangan kami sekarang?

Terus terang aku menyesal pulang saat amang ini sudah koma. Dia sudah tidak bisa melihat cucunya Michelle yang belum pernah dijumpainya didunia ini. Hanya melihat dari foto dan mendengar dari telepon. Andai bisa waktu diputar ulang .. beginilah selalu harapan saat semua sudah terlambat.

Dari Kuala Namo, kami lansung ke Siantar. Mama ikut tetapi Bapak turun di simpang Kuala Namo menuju Medan. Ada rasa syukur bahwa orangtuaku masih sehat dan masih tak putus putusnya memberi bantuan moril dan saat ini materiil karena kami ke Siantar memakai mobil bapak. Disaat seharusnya kamilah yang berganti peranan, memberi bantuan moril dan materil di usia tua mereka.
Semoga Tuhan masih memberi waktu buat kami merajut kebersamaan didunia ini.

Perjalanan ke Siantar yang cukup melelahkan dan panjang. Michelle tidak rewel tetapi dia hanya sedikit makan hari ini. Perjalanan dari Jakarta sampai ke Siantar pasti sangat melelahkan bagi anak seusia Michelle.. be strong my baby, aku peluk Michelle dalam dekapanku agar dia mau tidur dan tidak terus menerus bermain.

Akhirnya Michelle mau terlelap dalam perjalanan ke Siantar.

Sesampai di Siantar kami sudah disambut kakakku yang di Siantar. Kami lansung menuju RS Vita Insani. Disitu sudah ramai keluarga yang menjaga. Aku mencium pipi Inang Mertuaku dan memeluknya. Inang ini kelihatan capek dan semakin tua dari 2 tahun lalu.  Kami lalu di bawa ke ruang ICU. Sebenarnya jam untuk membesuk sudah selesai, namun Inang Mertuaku permisi kepada yang jaga bahwa kami anak - anaknya baru datang dari Jakarta.

Memasuki ruang ICU, aku melihat amang mertuaku terlelap dengan selang - selang dan bantuan Oksigen dimulutnya. Lalu kami berbisik masing - masing ditelinganya ..

'Amang, ini aku Mama Michelle sudah datang dari Jakarta dengan Bapak Michelle dan Michelle.. bangunlah amang ya .. supaya bisa melihat kami, melihat Michelle.. bangun ya amang ...'
aku melihat hanya bola mata nya yang bergerak - gerak namun matanya tetap tertutup.

Tuhan, apakah kami masih bisa berharap mujizat kesembuhan, saat melihat selang - selang yang menopang kehidupan amang ini dan juga dalam keadaan koma pun harus tetap menjalani cuci darah juga.

Iman biji sesawi .. hanya iman sebiji sesawi..

~DS







Kabar Tak Enak (2)

19 October 2015 

Saat aku di Bank mengurus sesuatu ..

Datang sms dari Inang Mertuaku :

Inang rasa ngga lama lagi nya Amang ini.. jadi bagaimana nya rencana kalian? kalau mau pulang, pulanglah ...

Seketika kaki ku agak goyah.

Dan lansung aku menelpon Inang tersebut.

Tadi pagi dia menelpon, bahwa amang sudah dimasukkan ke ICU pagi ini. Kondisi nya sudah sulit bernafas. Ternyata perawatan cuci darah yang dijalaninya hampir 2 minggu ini tidak banyak menolong. Usia yang sudah lanjut dan badan yang tidak menerima perawatan, karena setiap kali cuci darah amang itu sepertinya stress menahan kesakitan. Efek cuci darah kepada setiap orang ternyata berbeda - beda. Ada yang masih bisa makan, minum, ngobrol - ngobrol dengan pendampingnya dan ada juga seperti amang mertuaku. 

Dari kemarin kondisinya memang sudah seperti tidak sadar. Tatapan hanya satu arah dan tidak memberi respon seperti biasanya. dan puncaknya tadi pagi saat Inang itu mendengar kalau Amang Mertuaku sudah kesulitan bernafas. lalu pagi -pagi  segera dibawa ke RS Vita Insani di Siantar.

Pada saat aku menerima telpon itu aku lansung bilang : apakah kami pulang Inang .. 
Lalu inang menjawab : belum lah.. jangan dulu, kita tunggu dulu apa kata dokter. Kayaknya kalau koma gini, lamanya .. 

Perasaan hatiku lansung campur baur. Andai pintu ajaib dora emon benar-benar ada alangkah indahnya hidup ini.

Dan siang ini datang sms untuk menyuruh pulang ...

Pulang, di Bulan Desember adalah dengan sukacita.
Namun kepulangan dibulan ini sungguh menyakitkan.

Apakah kami bisa melewati 1 lagi Bulan Desember bersama - sama didunia ini Tuhan?
doaku saat berjalan galau keluar dari Bank.






Thursday, October 1, 2015

Kabar Tak Enak

Malam ini mendapat telepon dari Mama Mertua.
Ada rasa bersalah karna sudah lama tidak berkirim kabar.
Ternyata kabar yang kami dapat kalau Amang Mertua ku mulai besok sudah harus menjalani cuci darah.

Oh My God..

Ntah kenapa dalam hati aku merasa apakah kami masih sempat bertemu di Bulan Desember, seperti yang sudah kami rencanakan untuk pulang?


Tiba – tiba ada rasa kehilangan.  Sebelum kehilangan itu datang ..

~DS