Tadi malam baru nonton Filem 'the House of sand and Fog' Gilak kemana aja ya padahal itu filem tahun 2003. Tetapi seperti umumnya filem besutan Hollywood, masih saja enak dinikmatin di tahun 2015.
Tema cerita sebenarnya tentang perjuangan seorang cewek yang dibintangi
Jennifer Conelly yang yang ingin mempertahankan rumah warisan alm. Bapaknya.
Karena salah paham tentang pajak, pada akhirnya rumah itu disita Pemerintah. Tapi Polisi
yang menemani juru lelang untuk meyita rumah jatuh kasihan (dan pada akhirnya jatuh
cinta bo' sampai rela ninggialin kehidupan degan istri dan anak-anaknya) sama si cewek.
Polisi ini kasih solusi untuk ke pengacara gratis, karena si cewek ini tidak punya uang bayar pengacara. Ternyata di negara maju ada juga salah paham soal pajak begini ya, apalagi di Indonesia hehee..
Polisi ini kasih solusi untuk ke pengacara gratis, karena si cewek ini tidak punya uang bayar pengacara. Ternyata di negara maju ada juga salah paham soal pajak begini ya, apalagi di Indonesia hehee..
Akhirnya rumah yang disita dilelang dan dibeli oleh mantan Kolonel
berkebangsaan Iran dibintangi Ben Kingsley (ternyata Ben Kingsley diganjar nominasi Aktor Terbaik Oscar disini, sayangnya ngga menang). Di filem ini dia berperan sebagai seorang Pensiunan Kolonel yang saat masih aktif biasa dan mampu dengan gaya hidup mewah dan glamour. Namun karena sudah pensiun dan baru saja
menikahkan anak perempuan mereka, tabungan semakin menipis dan mereka harus
pindah dari apertemen mewah mereka. Akhinya si Kolonel melihat iklan rumah tersebut dan memutuskan pindah kerumah itu dengan istri dan satu anak cowoknya.
Pada akhirnya perebutan rumah diakhir filem ini berakhir tragis dan berurai airmata.
Pada akhirnya perebutan rumah diakhir filem ini berakhir tragis dan berurai airmata.
Singkat cerita sebenarnya yang mau gw angkat disini, kalau gw terkesan dengan gaya parenting dari orangtua Iran ini terhadap putra mereka. Si anak lelaki ini diajarkan untuk sopan, being a gentleman didepan wanita, padahal wanita itu sebagai tamu dan notabene adalah pemilik rumah terdahulu yang sedang ingin merebut kembali rumahnya. Diajarkan untuk berani dalam kehidupan dan memperlakukan wanita dengan gentleman.
Apakah Cuma di filem ini atau dalam kehidupan sehari – hari memang begitu? Entahlah..
belum sempat riset bagaimana kehidupan orang Iran pada umumnya. Atau karena si
Ayah ini didikan militer mungkin. Yang tertangkap oleh aku, bahwa mereka
berusaha sedini mungkin memberi pola lekai sejati pada anak mereka saat masih
muda.
Nah, bagaimana dengan Pria Batak sekarang?
Kenapa aku menulis ini, karena tergelitik dengan salah satu status teman
dijaringan facebook yang mengomentari sebuah artikel dengan judul : ‘Beginilah
Alasan Mengapa Cowok Batak Pantas Kamu Jadikan Pendamping Hidup’
Menurut artikel ini secara garis besarnya Cowok Batak ini akan memanjakan
pendampingnya karena ada istilah boru ni Raja buat cewek Batak, jadi istri itu
dianggap putri raja yang harus dilindungi dan dihormati, kemudian bertanggung
jawab, hatinya lembut, berusaha dekat dengan keluarga cewek, tidak suka main –
main dalam berhubungan dan humoris..
Nah, status teman aku itu seolah – olah menampik ini dari kenyataan cowok
batak yang mendekatinya. Menurut pengalaman dia selama didekatin oleh cowok
batak, lebih banyak tingkahnya daripada uangnya upss... :p dan cowok Batak
sekarang suka megukur calon pasangannya dari sudut pendidikan, harta dlll...
Yeah, walaupun tak ikut-ikutan menambahkan comment pro –kontra di FB dia, mau ngga mau akhirnya teringat lagi pengalaman didekatin beberapa cowok Batak
selama ini, yaaa.. memang ada juga aku temuin cowok Batak yg seperti
itu.. cuma beberapa aja, dan emang agak mual sih ngeliatnya
ya.. apalagi kalo udah ketauan sifatnya begitu jadi pengen muntah bahaha.. tapi dari suku lain juga ada siikk yang
seperti ini.. :-P Sangkin gedeknya liat kelakukan cowok2 model gini, pernah nulis
kalo cowok di lagu bob marley ‘ is this love’ never eksis. Yang tidak
perduli bebet bibit bobot, hanya perduli I love you.. and there is only you and
me. Period.
Nah, kembali lagi ke filem tadi.. menurut aku itu lebih ke pola asuh
seorang ibu, bagaimana dia mendidik anak laki – lakinya. Jangan anak laki –
laki diajarkan matre bu.. kasian nanti calon istrinya hehee.. disuruh ngecek calon pasangan dari keturunan yang ada sekarang sampai yang udah meninggal pun dibawa
– bawa. Kecenderungan orang batak ya begitu.
Mungkin buat ibu – ibu muda, yang punya anak cowok perlu melihat filem the
house of Sand and Fog ini supaya ‘dapet feelingnya’ tentang apa yang aku
tuliskan.. gw terkesan banget, sangkin terkesannya, kalau anak yang dikandungan
aku ini cowok .. aku juga akan mengajarkan sikap mental seperti itu. Yah,
memang tidak mudah mengasuh anak cowok.. karena mereka harus kuat menghadapi
kehidupan, jangan lembek, jangan cepat menyerah, dan dituntut bisa bertanggung jawab terhadap
keluarganya dan bukan sebaliknya, malah cenderung matre dan memilih istri dari ukuran materi , mungkin yang bisa
menafkahi dia seumur hidup kali? Iya, Seperti kebanyakan cowok jaman sekrang ini. (jangan ikut-ikutan membuat jaman menjadi terbalik.. )
~DS
0 komentar:
Post a Comment