Lagu ini sebenarmya sudah pernah aku re-view lebih tuntas tapi lupa aku nulisnya dimana ya 😄
Jadi karna tadi liat babang Adam Levine, teringat 1 lagu spesial banget dihati di tahun 2013 - 2014
Lagunya mellow abis kalo dinyanyiin akustik.. kalo versi asli lebih ke band ya.. sama - sama suka sih tapi lebih suka lagi versi akustik nya lebih tenang 😊 nah lebih suka lagi kalo dinyanyikan akustik sama abang Adam Levine terus nyanyinya lansung didepan aku hahaa mimpiii aja teruss 😅
ok back to the review ...
lagu ini sepertinya menceritakan perjalanan cinta sepasang anak manusia, yang sudah bubar jalan alias putus. Putusnya itu bukan karena orang ke tiga tapi lebih kepada ketidak berdayaan mereka berdua me-mantain hubungan kisah kasih tsb, karena kesibukan, pekerjaan, kehidupan sosial yang takes time dan semua tetek bengek kehidupan sudah menyita semua energi yang ada ... atau bisa juga karena LDR yang membuat hubungan jadi anyep dan mau ngga mau putus adalah jawaban yang paling tepat disaat itu, demi menjaga kewarasan bersama ...
Lalu saat hujan lagi deras - derasnya, si cowok yang akhirnya punya banyak waktu luang dikamarnya karena ngga bisa kemana - mana (atau malas juga kan hujan-hujanan keluar) akhirnya bisa merenung dan flash back kembali salah satu kisah cinta yang terbaik miliknya... dan ya klise lah .. dia berharap andai saja hujan dan segala memori yang mereka miliki bisa membuat mereka bersatu kembali hiks hiks.. haru biru ya.. 😊
kalo maksud sebenarnya dari lagu ini, maybe we should ask Adam Levine lansung kali yaa... yang diatas berdasarkan my own opinion dicampur sedikit true story hahaa...
So, enjoy the song 😏
0 komentar:
Post a Comment